Kamis, 08 Maret 2018

Routing dan Jenis Jenis Routing

Edit Posted by with No comments


Assalamualaikum Wr. Wb. 
Hay teman teman bagaimana kabar kalian sehatlah tentunya:v pada kesempatan kali ini aku akan menuliskan tentang Apa itu Routing dan Jenis nya. Ayo Simaklah:)
A.Pendahuluan
1.Pengertian 
Routing adalah pengaturan jalur antara segmen network yang berbeda berdasarkan IP address tujuan (bisa juga ip awal)
2.Latar Belakang
Sebelum mempraktikkan konfigurasi routing kita baca baca dulu materi routing supaya kita bisa paham konsep routing
3.Maksud dan Tujuan
Bisa memahami Routing dan Jenis jenisnya
B.Pembahasan
Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkan melalui network ke alat lain disebuah network yang berbeda. Jika network Anda tidak memiliki router, maka jelas Anda tidak melakukan routing.

Parameter dasar routing :
  1. Destination address >> IP address tujuan
  2. Gateway >> IP next hope
  3. Gateway interface >> digunakan jika tidak diketahui IP addressnya
  4. Pref source >> source IP address dari paket yang meninggalkan router
  5. Distance >> beban unutk kalkulasi pemilihan routing
Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :
  1. Alamat tujuan
  2. Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang network remote
  3. Route yang mungkin ke semua network remote
  4. Route terbaik untuk setiap network remote
Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan network-network remote.
Jenis-jenis routing adalah :
Routing statis
Routing default
Routing dinamis

Proses Routing IP
Proses routing IP dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar berikut ini :
Default gateway dari host 172.16.10.2 (Host_A)  dikonfigurasi ke 172.16.10.1. Untuk dapat mengirimkan paket ini ke default gateway, harus diketahui dulu alamat hardware dari interface Ethernet 0 dari router (yang dikonfigurasi dengan alamat IP 172.16.10.1 tersebut). Mengapa demikian? Agar paket dapat diserahkan ke layer Data Link, lalu dienkapsulasi menjadi frame, dan dikirimkan ke interface router yang terhubung ke network 172.16.10.0. Host berkomunikasi hanya dengan alamat hardware pada LAN lokal. Penting untuk memahami bahwa Host_A, agar dapat berkomunikasi dengan Host_B, harus mengirimkan paket ke alamat MAC dari default gateway di jaringan lokal.

Routing Statis
Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router.

Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:
  1. Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan dengan routeng dinamis)
  2. Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
  3. Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.
Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:
  1. Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router  dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
  2. Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual.
  3. Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.
Routing Default
Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.

Routing Dinamis
Routing dinamis  adalah ketika routing protocol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Dan ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, tapi ia akan membedakan Anda dalam hal proses-proses di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan

Routed dan Routing Protocol
Protocol tidak lain deskripsi formal dari set atau rule-rule dan konversi yang menentukan bagaimana device-device dalam sebuah network bertukar informasi. Berikut dua tipe dasar protocol.

Routed protocol
Merupakan protokol-protokol yang dapat dirutekan oleh sebuah router. Routed protocol memungkinkan router untuk secara tepat menginterpretasikan logical network.  Contoh dari routed protocol : IP, IPX, AppleTalk, dan DECnet.

Routing protocol
Protokol-protokol ini digunakan untuk merawat routing table pada router-router. Contoh dari routing protocol diantaranya OSPF, RIP, BGP, IGRP, dan EIGRP

RIP            
Routing Information Protocol.  Distance vector protocol – merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi hanya sampai  15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga integritas. RIP cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.

OSPF         
Open  Shortest Path First. Link state protocol—menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.

EIGRP       
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol. Distance vector protocol—merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.

BGP         
Merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Up date-update dikirim melalui koneksi TCP.


Routing Protocol
Terdapat tiga klas routing protocol
  1. Distance vector  Protocol distance-vector menemukan  jalur terbaik ke sebuah network remote dengan  menilai jarak. Route dengan jarak hop yang paling sedikit ke network yang dituju, akan ,menjadi route terbaik. Baik RIP dan IGRP adalah routing protocol jenis distance-vector. RIP dan IGRP mengirim semua routing table ke router-router yang terhubung secara lansung.
  2. Link state  Atau disebut juga protocol shortest-path-first, setiap router akan menciptakan tiga buah table terpisah. Satu dari table ini akan mencatat perubahan dari network-network yang terhubung secara langsung, satu table lain menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan table terakhir digunakan sebagai routing table. OSPF adalah sebuah routing protocol IP yang sepenuhnya link-state. Protocol link-state mengirim update-update yang berisi status dari link mereka sendiri ke semua router lain di network.
  1. Hybrid  Protokol hybrid menggunakan aspek-aspek dari routing protokol jenis distance-vector dan routing protocol jenis link-state--sebagai contoh adalah EIGRP.
Routing Protocol  Jenis distance-Vector
Algoritma routing distance-vector mengirimkan isi routing tabel yg lengkap ke router router tetangga, yg kemudian menggabungkan entri-entri di routing tabel yang diterima tersebut dengan routing tabel yang mereka miliki, untuk melengkapi routing tabel router tersebut.
1. RIP
Routing Information Protocol (RIP) mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop untuk menentukan  cara terbaik ke sebuah network remote,  tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop maksimum yg diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable).
2. IGRP
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol jenis distance-vector milik cisco (cisco-proprietary). Artinya semua router anda harus router cisco untuk menggunakan IGRP dijaringan anda.
3. EIGRP
Enhance Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) adalah sebuah routing protocol distance-vector milik cisco (cisco-proprietary) yang sudah ditingkatkan, yang memberi suatu keunggulan dibanding IGRP.  
Routing Protocol  Jenis link-state
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. 

C.Kesimpulan
Jadi,ketika jaringan local kita ingin terhubung ke jaringan public / internet diperlukan routing. Dari jenisnya routing di bagi dua static dan dynamic. Routing static biasanya digunakan untuk jaringan skala kecil, Routing dynamic biasanya digunakan untuk jaringan skala besar.

D.Referensi
Mikrotikindo

0 komentar:

Posting Komentar