Selamat sore teman-teman disini aku akan membahas seputar IP Address dan subnetting. Ayo kita pelajari bersama-sama.
A.Pendahuluan
1.Pengertian IP Address
IP Address (internet protocol) adalah alamat logika yang diberikan keperangkat jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP, dimana protocol TCP/IP digunakan untuk meneruskan packet informasi(routing) dalam jaringan LAN, WAN, dan internet. Atau lebih tepatnya IP Address adalah cara pengalamatan suatu komputer yang terdapat dalam jaringan komputer.
IP Address terdiri dari 2 bagian yaitu Network ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat dari jaringan dan host Id menentukan dari peralatan jaringan. Oleh karena itu IP Address memberikan alamat lengkap dari suatu peralatan jaringan beserta alamat jaringan dimana peralatan itu berada.
IP Address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima diseluruh dunia.
2.Pembagian Kelas IP Addres
- Kelas A, Bit pertama kelas A adalah 0 dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit.Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, jadi bit pertama IP kelas A memiliki range dari 0-127. Yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx Tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host.IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.
- Kelas B, Dua bit pertama kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer memiliki IP address 192.168.26.161, Network ID 192.168 dan Host ID 26.161 IP Address kelas B memiliki range dari 128.xxx.xxx.xxx sampai 191.255.xxx yakni berjumlah 62.255 network dan jumlah host tiap network 256^2 host atau sekitar 65 ribu host.
- Kelas C, Jika 3 bit pertama dari IP Adress adalah 110, address merupakan network kelas c. Network ID terdiri dari 24 bit dan Host ID 8 bit sisanya sehingga dapat berbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 Host.
- Kelas D, Khusus kelas d ini digunakan untuk tujuan multicasting.Dalam kelas ini tidak lagi dibahas mengenai net ID dan Host ID.Jika bit pertama adalah 1110, sehingga bit pertama berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan ip adrdress ini.
- Kelas E, Bit pertamanya adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas.Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.Juga tidak dikenal net ID dan Host ID.
- Network Id tidak boleh sama dengan 127 karena network iD 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback
- Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 255, karena akan diartikan sebagai alamat broadcast.
- Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0, karena dapat diartikan sebagai alamat network.
- Host ID harus unik dalam suatu network, dalam suatu etwork tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnetmask untuk dijadikan network ID baru.
Tujuan Subnetting
- Untuk mengefisienkan pengalamatan
- Membagi suatu kelas network atas jumlah subnetwork
- Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak
- Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
Setiap jaringan TCP/IP memerlukan apa yang disebut subnetmask (netmasking). Fungsi dari subnet adalah untuk menentukan apakah jarinngan yang kita bangun merupakan jaringan global/kilat, memisahkan antara alamat network dan alamat host, menyaring ip address dan paket data yang keluar masuk jaringan.
Tabel Subnetting
Subnetmask | Prefik | Nomor IP | Jumlah IP yang dapat digunakan |
255.255.255.0 | /24 | 256 | 254 |
255.255.255.128 | /25 | 128 | 126 |
255.255.255.192 | /26 | 64 | 62 |
255.255.255.224 | /27 | 32 | 30 |
255.255.255.240 | /28 | 16 | 14 |
255.255.255.248 | /29 | 8 | 6 |
255.255.255.252 | /30 | 4 | 2 |
255.255.255.254 | /31 | 2 | - |
255.255.255.255 | /32 | 1 | - |
- Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnetmask
- Menentukan jumlah host per subnet
- Menentukan subnet yang valid
- Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet
- Menentukan host-host yang valid untuk tiap subnet
Untuk menghitung subnetting, kita gunakan konfersi bilangan desimal ke biner, tujuannya untuk mengetahui nomor IP/maksimal nomor IP dan Subnetmask pada masing masimg prefik (sles "/")
Contoh:
128 | 64 | 32 | 16 | 8 | 4 | 2 | 1 |
1 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
128+64 = 192, maka merupakan prefix 26 tabel digunakan untuk mengurutkan jumlah bits pada kelompok titik/oktet yang ada disubnet. Dimana jika bit bernilai satu maka dihitung, jika bits bernilai 0 maka tidak dijumlahkan.
Cara mencari subnet, network, host awal. host akhir. dan broadcast
Contoh:
IP: 192.168.10.77/26
256-192=64 (256 didapat dari jumlah maksimum IP dan 192 didapat dari prefix)
Subnet | 1 | 2 | 3 | 4 |
Network | 0 | 64 | 129 | 192 |
Host Awal | 1 | 65 | 129 | dst |
Host Akhir | 62 | 126 | 190 | |
broadcast | 63 | 127 | 192 |
Dari angka yang diberi tanda merah antara 65 sampai 126 terdapat angka 77 jadiSubnet : ke 2
Network :192.168.10.64
Host Awal : 192.168.10.65
Host Akhir: 192.168.10.126
Broadcast :192.168.10.27
antara host awal dan akhir digunakan untuk IP Address dan gateway saat mikrotik pada winbox
IP Address dengan Subnetting keduanya saling berkaitan satu sama lainnya.
C.Referensi
http://alfian182.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-ip-address-subnetting-dan.html
http://meilanikristiana.blogspot.co.id/2014/05/materi-ip-address-dan-subnetting.html
Sekian yang dapat saya tuliskan semoga bermanfaat:)
0 komentar:
Posting Komentar